Senin, 26 Juni 2017

Kebutuhan Di Hari Libur

Manusia
  Di satu sisi beranggapan bahwa mudik/cuti bersama itu baik, harus dan bahkan wajib.
tidak salah jika menganggap seandainya semua perantau atau pedagan itu libur total, bisa diartikan "itulah orng sukses".
sekses d artikan ketika sewaktu2 bisa kerja dan libur sesuai kemauan dan sesuka hati, hingga melayani sesama dianggap nomer ke sekian.
 Namun ada sebagian yg tak berfikiran demikian, ada dan tetap melakukan aktifitasnya selagi musil cuti dan libur bersama sedang berlangsung, mereka tetap mlakukan tugas yang di tanggungnya,
mereka tetap butuh makan dan minum sbagai penunjang aktifitasnya.
 Sangat sedih sekali rasanya jika kita termasuk di salahsatu dari bagian yang harus tetap melaksanakan tugas dan tidak mudik, sementara di saat yg sama kira tidak temukan orang2 yang kita butuhkan untuk menunjang kebutuhan kita.
Sebagai contoh : Kebanyakan karyawan yg kerja di perusahaan yg memproduksi makanan biasanya tidak libur di hari raya dan mereka tetap melakukan aktifitas seperti biasa sesuai dengan instruksi dari Pimpinan perusahaannya. Namun meskipun aktifitasnya memproduksi makanan bukan berarti untuk makan mereka sudah otomatis diapat disitu, banyak dari mereka yang membutuhkan jasa orang lain atau warung makan di sekitarnya, nah gimana jadinya jika semua yang jual makanan itu tutup.
 Saudara, bagaimana jika kita ada di posisi itu. Harus beraktifitas tanpa penunjang kebutuhan, tentu bingung kan??.
Artinya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar